Artikel ini berisi tentang :
- Penelitian Buktikan Si Kecil Lebih Manja
- Apa Penyebab Si Kecil Manja Selama Liburan?
- Apakah Manja Ini Normal?
- Bagaimana Cara Mengatasinya?
Liburan keluarga merupakan moment yang sangat menyenangkan. Selain digunakan sebagai pelepas stres, liburan keluarga bisa dijadikan ajang mempererat hubungan antara Dads, Si Kecil dan anggota keluarga lainnya, setelah sebelumnya mereka sedikit terabaikan karena terlalu sibuk dengan urusan kantor.
Tapi sayang, selama berlibur banyak orangtua yang jengkel dengan ulah Si Kecil yang seolah aji mumpung. Mereka cenderung bersikap manja, sering merengek dan sibuk meminta apa pun yang dilihatnya.
Penelitian Buktikan Si Kecil Lebih Manja
Menurut Survei yang dilakukan oleh situs Parenting dan TODAY, 59 persen responden mengakui jika Si Kecil semakin manja dan seolah butuh perhatian khusus saat liburan. Sementara sisanya, mengaku biasa saja dan terkadang manja, tapi terkadang juga bersikap normal.
Survei ini sendiri melibatkan lebih dari 6.000 orang tua, dimana mayoritas orangtua setuju jika anggaran liburan untuk membahagiakan anak lebih besar ketimbang anggaran lainnya.
Hasil survei ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Harvard School of Public Health, yang menyebut jika 88 persen orangtua bekerja cenderung memiliki anak yang manja. Menariknya, sikap manja Si Kecil kerap muncul saat mereka bersama orangtua, atau saat acara kumpul keluarga.
Apa Penyebab Si Kecil Manja Selama Liburan?
Menurut Laurence Roope, peneliti dari Oxford University, sikap manja yang ditunjukan Si Kecil selama bersama keluarga (lengkap), merupakan akibat dari rasa kehilangan yang dia alami selama Dads bekerja, sehingga dia pun akan memanfaatkan moment liburan atau acara kumpul keluarga sebagai penggantinya.
Si Kecil pun bertindak manja karena dia ingin mencari perhatian, dan tetap ingin dianggap spesial oleh Dads dan orang-orang terdekatnya. Hal inilah yang menyebabkan Si Kecil ingin selalu dilayani dan semua yang dia inginkan harus terpenuhi.
Senada dengan Laurence, Andrew Wenger, PhD, Profesor Psikologi di University of Miami, Amerika, menyebut jika dalam usia ini (Balita-Prasekolah) mereka sedang dalam tahap cepat menjadi independen, tapi juga butuh dekat dengan orangtuanya.
Penyebab dari munculnya sikap ini utamanya karena pola aktivitas Dads yang berubah sehingga dia merasa kehilangan. Sikap ini sebenarnya bentuk pertahanan diri, sekaligus cara Si Kecil mengungkapkan rasa ketidaknyamanannya terhadap sesuatu, dan waktu liburan dianggap tepat karena Dads dalam kondisi santai.
Apakah Manja Ini Normal?
Lebih lanjut lagi, Andrew menyebut jika sikap manja yang ditunjukan Si Kecil saat moment kebersamaan merupakan hal yang normal, dimana mereka biasanya akan clingy, yang ditandai dengan sifat selalu ingin berada di dekat Dads dan cenderung rewel.
Namun ingat, ada batasannya Dads. Jika sikap manjanya sudah sangat keterlaluan, seperti bersikap agresif, tantrum, over-reaktif, dan lainnya, sebaiknya segera cari solusi untuk mengatasinya. Tapi ingat, pastikan Dads mampu menahan diri dan tidak terpancing untuk memberikan hukuman fisik.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Untuk mengatasi Si Kecil yang terlanjur bersikap manja selama bersama acara keluarga atau saat berlibur, Dads bisa menegaskan apa yang diharapkan kepadanya secara gamblang. Misalnya, tekankan jika Si Kecil harus mandiri dan menikmati liburan ini, sama seperti anggota keluarga lainnya.
Selain itu, Alzena Masykouri, MPsi, dari KANCIL, Jakarta, menyarankan Dads untuk menjaga kekompakan dengan cara mengajak bicara Si Kecil dan orang-orang disekitarnya untuk tetap menerapkan program memandirikan, walaupun sedang dalam berlibur.
Jangan lupa untuk memberikan apresiasi jika Si Kecil bersikap mandiri selama berlibur. Penting diingat, meminta Si Kecil untuk tidak merengek dan bersikap manja, bukan berarti tidak sayang atau tidak mau memerhatikan mereka, tapi sikap ini sebagai bentuk tanggung jawab Dads untuk membentuk karakter anak yang lebih kuat, kapanpun dan dimanapun dia berada.