Selamat atas kelahiran Si Kecil! Kebahagiaan terasa saat Si Kecil sudah hadir di rumah. Setelah itu, kunjungan Moms ke dokter anak berikutnya adalah saat jadwal Si Kecil imunisasi. Jangan sepelekan imunisasi dasar lengkap Si Kecil ya Moms, karena manfaatnya sangat besar baik bagi bayi maupun lingkungannya. Imunisasi sendiri berarti pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan pemberian vaksin baik disuntik maupun diminum. Jadi, jika Si Kecil tidak diberikan imunisasi dasar lengkap, maka makin besar risiko tertular penyakit berbahaya karena tubuhnya tidak kebal.
Sayangnya, menurut data Kemenkes, selama pandemi COVID-19, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis sehingga kemungkinan terjadi kesenjangan imunitas makin besar. Kesenjangan ini berpotensi meningkatkan kembali angka kejadian luar biasa (KLB) seperti polio yang kembali muncul setelah Indonesia dinyatakan bebas polio sejak 2014 lalu. Polio merupakan salah satu penyakit yang menyerang sistem saraf dalam tubuh yang dapat menimbulkan kelumpuhan permanen pada penderitanya. Polio umumnya menjangkiti balita atau anak berusia di bawah 5 tahun, terutama apabila belum melakukan vaksinasi polio.
Tak perlu khawatir, Moms hanya perlu mencatat jenis imunisasi dasar lengkap Si Kecil serta jadwal pemberiannya. Di Indonesia, ada dua jenis imunisasi yakni imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar lengkap menjadi langkah awal untuk mencegah Si Kecil tertular berbagai penyakit. Sedangkan imunisasi lanjutan bermanfaat untuk menjaga imunitas Si Kecil tetap optimal. Selain polio, berikut daftar lengkap imunisasi dasar lengkap untuk Si Kecil yang bisa Moms dapatkan di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat. Catat ya, Moms!
1. Hepatitis B (HB)
Pemberian vaksin Hepatitis B atau HB bermanfaat agar Si Kecil terbebas dari penyakit hepatitis B yang menyerang fungsi hati. Vaksin HB sebaiknya diberikan kepada bayi segera sebelum bayi berumur 24 jam, kecuali bayi dengan berat lahir kurang dari 2 kg, pemberian vaksin baru akan diberikan saat usianya mencapai 1 bulan.
2. BCG
Vaksin BCG masuk dalam daftar imunisasi dasar lengkap karena mampu menolong Si Kecil dari penularan penyakit tuberkulosis yang menyerang paru-paru. Penyakit ini cukup berbahaya, karena jika tak ditangani dengan baik dapat berujung menjadi meningitis. Vaksin BCG sebaiknya diberikan pada bayi segera setelah lahir sebelum bayi berumur 1 bulan.
3. DPT
Vaksin DPT merupakan vaksin kombinasi untuk mencegah risiko penyakit difteri, pertussis, dan tetanus. Difteri menyebabkan infeksi serius pada hidung dan tenggorokan, tak jauh berbeda dengan Pertussis yang menyerang saluran tenggorokan dan menyebabkan batuk rejan. Sementara itu, tetanus menyerang otot dan sistem saraf. Inilah mengapa vaksin DPT harus ada dalam daftar imunisasi dasar lengkap ya Moms!
4. HiB
Imunisasi HiB biasanya diberikan pada bayi berbarengan dengan vaksin Hepatitis B dan DPT, yakni saat Si Kecil berusia 2, 3 dan 4 bulan. Vaksin HiB ini penting karena dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus Haemophilus influenzae type B, misalnya HiB meningitis dan HiB pneumonia.
5. MMR
Penyakit gondok, campak dan rubella dapat dikatakan sudah punah atau jarang ditemukan di Indonesia. Vaksin MMR berjasa besar dalam memusnahkan virus ini. Vaksin MMR dapat diberikan saat Si Kecil berusia 9 bulan lalu dilanjutkan booster saat usia 18 bulan atau ketika memasuki usia 5–7 tahun.
6. Rotavirus
Lindungi perut Si Kecil dengan memberikannya vaksin Rotavirus. Vaksin ini baru masuk daftar imunisasi dasar lengkap Kemenkes dan IDAI pada tahun 2022 lalu. Vaksin Rotavirus berguna untuk menghindari penyakit yang berhubungan dengan gangguan pencernaan yang disebabkan Rotavirus. Rotavirus seringkali menjadi penyebab penyakit diare pada bayi dan anak-anak.
7. PCV
Sejalan dengan WHO yang merekomendasikan vaksin pneumokokus pada bayi dan anak balita, IDAI juga merekomendasikan pemberian imunisasi PCV untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit pneumonia yang disebabkan bakteri pneumokokus. Seperti Rotavirus, PCV juga baru masuk daftar imunisasi dasar lengkap tahun 2022. PCV diberikan pada umur 2, 4 dan 6 bulan dengan booster pada umur 12 – 15 bulan.
Efek Samping Imunisasi Pada Anak
Imunisasi pada anak tentu memiliki efek samping. Namun, yang perlu Moms ingat, efek samping imunisasi, khususnya imunisasi dasar lengkap pada anak biasanya hanya terjadi dalam intensitas yang ringan. Efek samping tersebut wajar terjadi sebagai tanda bahwa vaksin tersebut memberikan stimulasi pada sistem kekebalan tubuh Si Kecil.
Efek samping imunisasi pada anak meliputi rasa nyeri di tempat suntikan, ruam-ruam ringan pada kulit, dan demam pada tubuh Si Kecil. Tak perlu khawatir berlebihan karena efek-efek tersebut biasanya menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua hingga tiga hari. Namun, Moms tetap perlu untuk mengawasi Si Kecil agar dapat memantau gejala yang mengkhawatirkan sehingga dapat segera menghubungi dokter.
Saat efek samping imunisasi dasar lengkap melanda Si Kecil, berikan obat penurun panas sesuai anjuran dokter, dan upayakan Si Kecil mendapat waktu istirahat yang optimal agar dapat kembali ceria seperti sediakala. Berikan Si Kecil waktu tidur yang cukup tanpa terganggu popok basah dan tidak nyaman. Merries Premium Pants dapat menjadi pilihan Moms untuk menjaga waktu tidur Si Kecil setelah vaksin.
Merries Premium Pants dapat menjaga kulit Si Kecil senantiasa kering dan bebas iritasi berkat “terowongan udara” pada area pinggang yang berguna untuk melepas kelembaban. Dengan fitur 5++ miliar pori sirkulasi udara di area pipis popok, udara bebas mengalir sehingga popok tidak mudah bocor meski kondisi udara lembab. Dengan daya tampung yang banyak, Merries Premium Pants mampu mengunci cairan pipis tanpa takut bocor.
Dengan karet pinggang yang lembut dan pilihan ukuran yang bervariasi, Merries Premium Pants hadir untuk menjaga kenyamanan Si Kecil sehingga ia dapat beristirahat lebih optimal setelah imunisasi. Popok Merries Premium Pants dapat Moms miliki melalui toko online favorit maupun supermarket terdekat.