In Vitro Fertilization (IVF) atau yang juga dikenal bayi tabung adalah suatu alternatif bagi pasangan yang kesulitan memiliki buah hati. Proses ini dilakukan di laboratorium dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur di luar tubuh manusia (in vitro). Prosedur bayi tabung dilakukan saat proses hamil alami tidak dapat dilakukan atau mengalami kegagalan.
Ada beberapa indikasi dimana pasangan bisa melakukan program IVF, yaitu:
- Faktor sperma suami tidak dapat dikoreksi dengan obat atau operasi.
- Istri yang tidak kunjung hamil setelah 3 hingga 4 kali inseminasi buatan.
- Adanya kondisi medis turunan yang dapat ditapis dengan Preimplantation Genetic Testing (PGT).
Sejarah Singkat Program IVF
Program IVF pertama kali dilakukan oleh seorang ahli embriologi Samuel Leopold Schenk pada tahun 1878. IVF saat itu belum langsung dilakukan ke manusia, melainkan kepada hewan marmut dan kelinci. Dari hasil percobaannya itu, ditemukan bahwa adanya pembelahan setelah sel sperma dan sel telur bertemu di luar tubuh kedua makhluk tersebut.
Percobaan IVF atau bayi tabung terus dilakukan oleh para ilmuwan dengan beberapa hewan percobaan. IVF pun akhirnya dilakukan oleh manusia pada tahun 1977, tepatnya oleh pasangan Lesley dan Peter Brown. Dari program IVF yang dilakukan, lahirlah seorang anak bernama Louise Brown pada tahun 1978 di Manchester, Inggris. Sejak saat itu, sudah lebih dari tiga juta orang yang melakukan program IVF, di mana program tersebut juga mengalami perkembangan dari aspek metode dan teknologi penunjangnya.
Persiapan Sebelum Melakukan Program IVF
Sebelum melakukan program IVF, Moms dan Dads akan melakukan sejumlah persiapan, mulai dari pemeriksaan awal sampai persiapan mental. Semua itu dilakukan supaya Moms dan Dads betul-betul siap melakukan program tersebut.
Pemeriksaan Awal
Ada berbagai pemeriksaan awal yang dijalani Moms dan Dads sebelum akhirnya melakukan program IVF, yakni:
- Tes kuantitas dan kualitas sel telur dengan memakai metode menguji konsentrasi hormon folikel (FSH), estrogen, dan hormon anti-mullerian dalam darah Moms selama beberapa hari pertama siklus menstruasi.
- Analisis kualitas sperma sesaat sebelum dilakukan siklus perawatan IVF.
- Pemeriksaan penyakit menular.
- Pemeriksaan kondisi rahim yang dilakukan metode sonohisterografi atau histeroskopi. Sonohisterografi dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan melalui serviks ke dalam rahim Moms. Sedangkan histeroskopi dilakukan dengan memasukkan histeroskop ke dalam rahim melalui vagina dan leher rahim.
Persiapan Mental
Tidak hanya fisik, mental juga harus Moms dan Dads persiapkan jika ingin melakukan program IVF. Salah satu caranya adalah dengan memastikan Moms dan Dads terhindar dari stres, terutama sebelum menjalankan program IVf.
Bagaimana Proses IVF Terjadi?
Program IVF harus dilakukan dalam serangkaian proses supaya sel sperma dan sel telur bisa bertemu dan menghasilkan embrio yang nantinya ditanamkan ke rahim Moms. Serangkaian proses tersebut adalah:
1. Pemeriksaan Awal
Proses ini dimulai memeriksa kadar estrogen dalam darah Moms. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan ovarium Moms dalam keadaan tidur. Pemeriksaan lainnya dilakukan dengan USG transvaginal untuk mengetahui ukuran indung telur, serta mengantisipasi kemungkinan adanya kista ovarium. Jika terdapat kista, dokter akan mengangkat kista tersebut sebelum Moms dan Dads masuk ke proses berikutnya.
2. Stimulasi Ovarium
Proses ini dilakukan dengan menyuntikkan obat ke tubuh Moms secara mandiri. Nantinya Moms akan diajarkan untuk melakukan hal tersebut. Obat itu harus disuntikkan sebanyak 1-4 kali sehari, selama seminggu atau sepuluh hari. Dads juga bisa membantu proses tersebut.
Selama proses ini, dokter akan memantau perkembangan sel telur Moms lewat USG dan memeriksa kadar estradiol melalui tes darah selama beberapa hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah obat yang sudah disuntikkan perlu ditambah atau dikurangi dosisnya.
3. Pematangan Sel Telur
Sel telur perlu dimatangkan sebelum nantinya diambil. Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan human chorionic gonadotropin (hCG) saat empat atau lebih folikel pada sel telur sudah berukuran 18-20 mm, serta kadar estradiol mencapai 200 pg/ml.
Suntikan hormon tersebut harus dilakukan satu kali di waktu yang tepat supaya telur bisa benar-benar matang. Perlu adanya pemakaian ultrasound untuk bisa mengetahui kapan waktu tersebut.
4. Pengambilan Sel Telur
Setelah sel telur matang, Moms akan diberikan suntikan hCG, lalu sel telur akan diambil 34-36 jam setelah suntikan hCG diberikan. Saat sel telur diambil, Moms akan dibius dulu supaya Moms tidak kesakitan saat sel telur diambil. Pengambilan sel telur dilakukan dengan jarum khusus yang dimasukkan ke indung telur dan menghisap folikel dalam ovarium. Dalam setiap folikel yang dihisap, terdapat sel telur yang nantinya akan dibawa ke laboratorium.
5. Sel Telur Dipertemukan dengan Sperma
Sel telur yang diambil akan diseleksi untuk menentukan mana sel telur terbaik. Sementara itu, Dads akan diminta untuk memberikan sel sperma ke laboratorium, kemudian dari laboratorium akan dipilih sel sperma terbaik. Sel telur terbaik dan sel sperma terbaik yang sudah dipilih akan dimasukkan ke dalam sebuah cawan.
6. Penanaman Embrio ke Dalam Rahim
Pihak laboratorium akan melakukan pengecekan terhadap cawan berisi sel telur dan sperma yang sudah menyatu selama 3-5 hari. Hal itu dilakukan untuk memastikan apakah kedua sel itu sudah bersatu menjadi embrio atau belum. Jika sudha, embrio akan dipindahkan ke rahim Moms.
Sebelum pemindahan terjadi, Moms akan diberi obat berisi obat progesteron yang membantu menyiapkan dinding rahim lebih mudah ditempeli embrio. Pemindahan embrio sendiri dilakukan memasukkan tabung tipis berisi embrio ke leher rahim, dimana embrio yang dimasukkan biasanya lebih dari satu.
Apakah Moms Bisa Langsung Hamil Setelah Proses Penanaman Embrio?
Moms pasti bertanya-tanya apakah Moms bisa langsung hamil setelah proses penanaman embrio dilakukan. Menurut dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG(K), MSc, Moms harus menunggu sekitar dua minggu setelah proses penanaman embrio.
Jika selama dua minggu embrio mengalami perkembangan di dalam rahim, itu tandanya Moms sudah masuk ke fase kehamilan. Seperti halnya proses kehamilan normal, Moms nantinya juga akan mengalami berbagai dinamika, salah satunya adalah munculnya ciri-ciri kontraksi menjelang kelahiran Si Kecil.
Sebaliknya, jika embrio tidak kunjung mengalami perkembangan, proses kehamilan pun tidak akan terjadi dan Moms harus kembali menjalani pemindahan embrio. Sebelum itu, Moms akan diperiksa dokter untuk mengetahui apa yang menyebabkan embrio tidak mengalami perkembangan.
Berapa Biaya Program IVF di Indonesia?
Bisa dibilang bahwa program IVF tergolong mahal. Di Indonesia, prosedur untuk melakukan program ini membutuhkan biaya Rp 40 juta per siklus. Selain itu, program ini juga tidak bisa ditanggung oleh BPJS. Menurut Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 Pasal 25, pelayanan kesehatan untuk mengatasi infertilitas tidak ditanggung BPJS Kesehatan, termasuk program IVF. Untuk itu, siapkan biaya sedini mungkin saat Moms dan Dads akan menjalani program tersebut.
Jika nanti proses IVF berhasil, Moms harus menjaga kesehatan Moms dan kandungan Moms. Saat Moms sudah mendekati waktu persalinan dan mengalami ciri-ciri kontraksi, moms bisa mempersiapkan kebutuhan si kecil seperti pakaian dan popoknya.
Khusus untuk popok, Moms bisa memilih popok Merries Premium Tape New Born. Popok Merries Premium Tape memiliki tiga lapisan bersirkulasi udara yang mampu melepaskan kelembaban pada kulit Si Kecil, sehingga Si Kecil bebas bernapas dan terhindar dari risiko ruam.
Popok Merries ini juga dilengkapi teknologi permukaan bergelombang untuk menyerap pup lunak dan mengunci pipis secara maksimal sehingga terhindar dari kebocoran, serta membuat kulit Si Kecil tetap kering. Bagian popok Merries ini sudah dilengkapi perekat yang mudah dilepas dan dipasang sehingga Moms mudah memasangkan popok Merries ini.
Moms tidak akan kebingungan kapan harus mengganti popoknya karena popok Merries Premium Tape New Born memiliki alarm penanda pipis. Alarm ini memiliki garis berwarna kuning yang akan berubah menjadi biru saat popok Merries ini sudah penuh. Popok Merries Premium Tape New Born bisa Moms pesan langsung dengan klik link berikut ini!